Komposisi mempunyai arti susunan, atau tata letak. Bisa juga diartikan sebagai integrasi warna atau bidang untuk mencapai keharmonisan secara visual. Sederhananya gini, kalau kita anggap fotografi adalah sebuah rumah, maka komposisi adalah desain interiornya. Orang yang punya rumah, bebas mengatur tata letak perabotan di dalam rumahnya sesuai selera. Orang lain boleh suka, boleh juga tidak suka dengan cara si empunya rumah menata perabotan. Lagi-lagi ini murni soal selera.
Ketika kita memotret, kita juga bebas mengkomposisikan foto kita sesuai selera. Selama foto ini untuk kepentingan pribadi, silahkan saja. Selama kita bisa menikmati hasil foto kita sendiri, saya rasa itu sudah cukup. Kalau kemudian kita pajang hasil foto itu dan mendapat beragam tanggapan, ya biarkan saja orang memberi penilaian sesuai interpretasi mereka. Selera orang kan tidak mungkin sama.
Hanya saja, kalau banyak yang memberi kritikan, tidak ada salahnya untuk didengar dan dipertimbangkan. Dari saran dan kritikan itu kita bisa mengembangkan cita rasa berfoto kita. Toh mengembangkan diri tidak membuat kita rugi. Untuk mengembangkan diri di dunia fotografi juga tidak sulit kok, asal mau berlatih, mau mencari referensi, kemudian berlatih lagi dan terus berlatih, suatu saat pasti akan bisa menghasilkan sebuah foto yang bagus. Mungkin mirip dengan mencari jodoh, kita harus berulang-ulang patah hati sebelum akhirnya ketemu dengan orang yang tepat. Mungkin lho.
Pengetahuan tentang komposisi ini salah satu tehnik yang bisa membuat foto kita bagus dan enak untuk dinikmati.Ilmunya banyak bertebaran. Kita bisa dapat ilmunya dari membaca buku fotografi, bisa mencari di internet, atau bertanya dari orang-orang yang sudah lama belajar fotografi.
Beberapa dasar-dasar komposisi yang banyak digunakan adalah, rule of third, framing, symmetry, pattern, leading lines dan masih banyak lagi. Pada postingan berikutnya, akan saya ulas lebih dalam lagi masing dasar-dasar komposisi ini. Setelah nanti tahu dasar-dasar komposisi, silahkan dicoba satu per satu dan setelah mengerti semua dasar komposisi itu, silahkanjuga melanggarnya. Lagi-lagi, fotografi adalah seni. Bagaimana kita menerjemahkan ilmu tersebut, sepenuhnya tergantung dengan rasa yang kita punya. Tapi untuk melanggar sebuah peraturan, kita harus memahami peraturan tersebut dulu, kan?
Sampai jumpa di artikel selanjutnya, sementara itu, sudahkah Anda memotret orang yang Anda sayangi? Saya sudah.
ΓΌ
No comments:
Post a Comment